Return to site

Biaya Hidup Kuliah di Jepang

broken image

Jepang tidak hanya dikenal dengan budaya dan juga destinasi wisatanya yang menawan. Negeri sakura ini juga menjadi salah satu negara yang sangat terkenal dengan kecanggihan teknologi otomotif seperti Daihatsu dan pendidikan. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak warga negara asing yang minat untuk melanjutkan pendidikan kuliahnya di Jepang. Biaya kuliah di Jepang dinilai cukup mahal, namun hal tersebut bukan menjadi kendala untuk menuntut ilmu di negeri yang terkenal dengan samurainya ini. Tidak hanya memikirkan untuk biaya kuliah, Anda juga harus memikirkan biaya hidup di Jepang yang cukup mahal. Walaupun lebih sedikit berkurang dibandingkan dengan biaya hidup pekerja. Biaya hidup yang tinggi umumnya di kota Tokyo, namun Anda tidak perlu khawatir karena dapat memilih kota di Jepang yang ramah pelajar seperti Kyoto, Hiroshima, Sapporo, Fukuoka, Osaka dan Yokohama.

Biaya Hidup Pelajar di Jepang
Biaya hidup di Jepang untuk pelajar bisa mencapai 82 yen per bulan atau setara dengan 10.5 juta rupiah. Biaya ini tidak hanya untuk kebutuhan pokok, melainkan untuk kebutuhan lain seperti biaya rekreasi, asuransi kesehatan dan juga hal lain yang tidak terduga. Jika dilihat dari biaya perbulan yang demikian tinggi, maka dalam setahun, biaya hidup yang harus dikeluarkan minimal 126 juta per tahun. Biaya tersebut belum termasuk biaya pendidikan dan keperluan yang mendukung studinya. Biaya kuliah di Jepang emang cukup variatif, sama seperti di Indonesia namun jauh lebih mahal. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan selama semester bisa mencapai 300 sampai dengan 600 ribu yen, dan dalam setahun dikalikan dua semester. Bila dirupiahkan, maka biaya kuliah dalam satu tahun mulai dari 77 juta sampai dengan 160 juta per tahun.

Baca juga : Gaji Tinggi, Pengeluaran Tinggi - Biaya Hidup di Jepang
 

Apabila digabungkan dengan biaya hidup di Jepang keseharian dan studinya, maka Anda harus siap untuk menghabiskan uang sebesar 250 sampai dengan 400 juta per tahunnya. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak pelajar atau mahasiswa di Jepang yang bekerja secara part time atau paruh waktu maupun magang. Sehingga dapat mengimbangi biaya hidup dan pendidikannya yang mahal.